Asal mula dunia menurut mitologi Jepang, tidak jauh berbeda dengan mitologi-mitologi bangsa lainnya terutama Nordik. Yang dimana menurut banyak mitologi di beberapa belahan dunia, sebelum terciptanya
dunia, yang ada hanyalah “chaos” [ketidakberaturan].
Mitologi jepang
percaya bahwa dari chaos itu muncul surga/langit dan bumi. Dari surga
terciptalah tiga dewa pencipta utama yang tertinggi (Heavenly Deitie) atau lebih mendekati sebagai sosok Tuhan dari segala dewa/Kami (High Divine Gods) yang disebut dengan Sanshin Zoka (tiga Dewa penciptaan).
A. Tiga Sanzhin Zoka
1. Ame no Minaka Nushi no Mikoto (Heaven-of-August-Center-Master)
adalah dewa (Kami) pertama yang terwujud di Dataran Surga sebagai "Kami Soliter" (hitorigami). Ia diakui sebagai salah satu sanshin Zoka dan salah satu dari lima kotoamatsukami ("dewa surgawi terpisah") dan pemimpin dari sanshin zoka. Amenominakanushi digambarkan sebgaai dewa kepala tujuh bintang utama dari konstelasi Ursa Major. Amenominakanushi dibuat dewa utama di Daikyōin di awal periode Meiji. Ia juga disembah oleh sekte Shinto (kyōha Shinto)
Meskipun biasanya direpresentasikan sebagai laki-laki, Ame no Minaka-Nushi kadang-kadang dikaitkan dengan Toyo-Bime Uke-no Kami, sang Dewi Makanan. Toyo-Uke-Bime sangat dihormati oleh penganut Shinto yang dianggap sebagai penopang semua kehidupan. Tapi tidak semua sekte Shinto menganggap dewi Toyo-Bime Uke no Kami sebagai aspek personifikasi dari Ame no Minaka-Nushi, Akan tetapi, pada umumnya Ame no Minaka Nushi no Mikoto dianggap sebagai dewa androgini/netral.
2. Takami Musubi no Mikoto (High-August-Growth)
Takami-Musubi no Mikoto, merupakan dewa dari prinsip pikiran. Dia adalah ruh penguasa seluruh alam pikiran. Jadi dia adalah simbol dari kesadaran diri setiap makhluk. Takami Musubi yang memungkinkan individu untuk membedakan bentuk, mengenali pola, dan memaksakan struktur rasionalitas atas perintah alam semesta. Dengan kata lain, ia adalah dewa yang bertugas untuk kepemimpinan dalam memandu para Kami/dewa lainnya dalam masa kesulitan, menemukan penjelasan untuk suatu hal, merumuskan strategi dan rencana yang cerdas. Keunggulan Takami Musubi ini diturunkan kepada anaknya, dewa Omoi-Kane yang terkenal dengan muslihatnya yang cerdas untuk memaksa Amaterasu keluar dari pengasingan dirinya di Gua Batu-Surga .
Berbeda dengan dua Kami utama lainnya, Takami-Musubi memainkan peran penting dalam peristiwa awal mitologi Jepang, yaitu rencananya dalam membentuk pemerintahan dewa di bumi, terutama di "Tanah Pusat Reed Plains," yaitu Jepang. Dan memberikan tugas pada setiap dewa-dewa tingkat rendah dan mengawasi mereka dari tempatnya.
3. Kami Musubi no Mikoto.(Divine-August-Growth)
Kami-Musubi no Mikoto melambangkan prinsip hidup, menjaga keseimbangan antara tumbuh-tumbuhan dan kerajaan hewan. Kami Musubi no Mikami merupakan komponen terpenting dalam semua makhluk. Yaitu menyediakan fungsi integratif, memadukan setiap eksistensi menjadi suatu kesatuan yang dinamis. Dewa ini juga berprinsip harmonisasi, lembut dan cinta damai. Kepribadian dari Kami Musubi no Mikami ini akan menurun kepada anaknya, Sukona-Bikona no Kami, peri pertanian yang dibantu oleh O-Kuni-Nushi dalam mengelola kepulauan Jepang.Ketiga dewa utama ini dikenal sebagai androgini (tidak mempunyai jenis kelamin) walaupun ada beberapa literatur menspesifikasi jenis kelamin dari ketiga dewa tersebut.
B. 7 Dewa Utama
Selanjutnya, terlahir 7 Dewa utama lainnya yang dikenal dengan The Seven Divine Generations. Yang dua diantaranya terlahir begitu saja, dan lima lainnya hasil dari perkawinan para dewa tertinggi. Nama-nama Dewa yang lahir berikutnya adalah:
1. Kuni-no-toko-tachi-no-kami (Earthly-Eternally-Standing-Deity),
2. Toyo-Kumo-nu-no-kami (Luxuriant-Integrating-Master-Deity) .
Kedua dewa diatas terlahir sendirian. Sedangkan 5 dewa setelahnya, terlahir berpasangan:
3. U-Hiji-ni-no-kami (Deity Mud-Earth-Lord) beristrikan Su-Hiji-ni-no-kami (Deity Mud-Earth-Lady),
4 Tsunu-guhi-no-kami (Germ-Integrating-Deity), beristrikan Iku-guhi-no-kami (Life-Integrating-Deity)
5. Oho-to-no-ji-no-kami (Deity Elder-of-the-Great-Place), beristrikan Oho-to-no-be-no-kami (Deity Elder-Lady-of-the-Great-Place)
6. Omo-daru-no-kami (Deity Perfect-Exterior), beristrikan Aya-Kashiko-ne-no-kami (Deity Oh-Awful-Lady)
7. selanjutnya Izana-gi-no-kami (Deity the Male-Who-Invites), beristrikan Izana-mi-no -kami (Deity the Female-Who-Invites)).
Dari ketujuh dewa-dewi tertinggi tersebut, Izanami dan izanagi lah yang terkuat, karena mereka anak dari dua dewa utama, yaitu Dewa Sanshin Zoka, Ame no Minaka Nushi no Mikoto dengan Seven Divine Gods, Kuni-no-toko-tachi-no-kami. Dan dari Izanagi dan Izanami lah, terlahir banyak dewa dewi dan kepulauan Jepang. Sehingga mereka dikenal sebagai Dua Dewa Utama Kuno orang jepang
C. Izanagi dan Izanami
Kunitokotachi-no-Kami dan Amenominakanushi membuat sepasang makhluk yang dimuliakan, Izanagi (pria), yang mempunyai jenggot panjang dan fisik yang kekar dan kuat. Dan Izanami (wanita), yang konon merupakan dewi berwajah sangat cantik dengan kulit yang putih dan figur tubuh yang ramping. Kemudian mereka berdua ditugaskan untuk membuat pulau pertama. Untuk membantu mereka, mereka diberikan sebuah naginata (tombak) yang dihiasi dengan berlian dan dinamakan Ama-no-nuboko (tombak bertahtakan berlian dari surga). Di Ame-no-ukihashi (jembatan antara langit dan bumi), mereka mengaduk lautan dengan Amenonuboko, Ketika diangkat kembali, tetesan air laut yang jatuh berubah menjadi pulau. Di pulau tersebut mereka mulai membentuk dunia baru. Pulau tersebut diberi nama Onogoroshima. Onogoroshima sendiri berarti pulau yang membentuk dirinya sendiri. Para sarjana besar peneliti sejarah Jepang menyatakan bawah pulau Onogoro terletak di barat laut atau barat daya Awajishima, namun hingga saat ini identifikasi tempat kosmologi seperti pulau Onogoro dianggap belum meyakinkan.
Di pulau tersebut Izanagi dan Izanami tinggal dan membuat rumah di sana. Mereka pun saling jatuh cinta dan menikah. Mereka membangun pilar yang disebut Ame-no-mihashira (tiang langit) dan sekitarnya mereka membangun sebuah istana yang disebut Yahiro-dono (Istana delapan hiro; satu hiro adalah sekitar 182 cm, sehingga “Istana-delapan-hiro” berukuran sekitar 14,56 m²). Adapun ritual menikah mereka adalah mereka harus mengelilingi lingkaran itu dari dua sisi yang berbeda, ketika bertemu di satu sisi lain, sang pria harus berbicara pada sambutan duluan. Namun, Izanami yang perempuan malah bicara duluan. Walau Izanagi menganggap ini tidak pantas, dia tetap menikahi Izanami.
Dari pernikahan tersebut, Izanami pun melahirkan dua orang anak, Hiruko dan Awashima. Namun kedua anak ini cacat. Hiruko di kisahkan lahir tanpa tulang (dan beberapa naskah menyebutkan tanpa tangan dan kaki, yang nantinya, setelah berusia tiga tahun, tangan dan kaki Hiruko tumbuh namun dia tetap lumpuh dan tuli). Sehingga kedua anak mereka tidak pantas untuk menjadi dewa. Kemudian Hiruko dan Awashima ditaruh di perahu dan dibuang di laut. Izanami dan Izanagi pun mempertanyakan kepada Tuhan, apa salah mereka hingga diberikan anak cacat. Rupanya, hal ini adalah akibat dari ketidak sopanan Izanami dalam ritual pernikahan mereka, “seorang wanita tidak boleh berbicara sebelum laki-laki haruslah berbicara pertama dalam sambutan saat upacara”.
Maka merekapun mengulangi ritual upacara pernikahan mereka. Dan dari pernikahan kedua mereka, mereka melahirkan delapan keturunan yang nantinya menjadi Oyashima (delapan pulau besar di jepang). Yaitu: Awazi, Iyo (Shikoku), Ogi, Tsukushi (Kyushu), Iki, Tsushima, Sado dan Yamato (Honshu). Didalam kepercayaan mitologi Jepang, kepulauan jepang lahir dari dua dewa tersebut. Akan tetapi, Pulau Hokkaido, Chishima dan Okinawa tidak termasuk dalam kepulauan jepang menurut mitologi kuno.
Izanami masih terus melahirkan banyak pulau dan dewa-dewi lainnya. Berikut dewa dewi yang terlahir dari izanami
1. Oho-koto-oshi-wo-no-kami (Deity Great-Male-of-the-Great-Thing
2 Ika-tsuchi-biko-no-kami (Deity Rock-Earth-Prince)
3. Iha-zu-bime-no-kami (Deity Rock-Nest-Princess)
4. Oho-to-bi-wake-no-kami (Deity Great-Door-Sun-Youth)
5. Ame-no-fuki-wo-no-kami (Deity Heavenly-Blowing-Male)
6. Oho-ya-biko-no-kami (Deity Great-House-Prince)
7. Kaza-ge-tsu-wake-no-oshi-wo-no-kami (Deity Youth-of-the-Wind-Breath-the-Great-Male)
8. Dewa Laut Oho-wata-tsu-mi-no-kami (Deity Great-Ocean-Possessor)
9. Dewa Pintu Air, Haya-aki-dsu-hiko (Deity Prince-of-Swift-Autumn)
10. Dan istrinya Haya-aki-dsu-hime-no-kami (Deity of Princess-of-Swift-Autumn). Mereka berdua menguasai perbatasan antara suangai dan laut.
11. Awa-nagi-no-kami (Deity Foam-Calm)
12. Awa-nami-no-kami (Deity Foam-Waves
13. Tsura-nagi-no-kami (Deity Bubble-Calm)
14. Tsura-nami-no-kami (Deity Bubble-Waves)
15. Ame-no-mi-kumari-no-kami (Deity Heavenly-Water-Divider)
16. Kuni-no-mi-kumari-no-kami (Deity Earthly-Water-Divider)
17. Ame-no-ku-hiza-mochi-no-kami (Deity Heavenly-Water-Drawing-Gourd-Possessor)
18. Kuni-no-ku-hiza-mochi-no-kami (Deity Earthly-Water-Drawing-Gourd-Possessor).
19. Dewa Angin, Shina-tsu-hiko-no-kami (Deity Prince-of-Long-Wind).
20. Dewa pepohonan Kuku-no-chi-no-kami (Deity Stem-Elder).
21. Dewa Gunung Oho-yama-tsu-no-kami (Deity Great-Mountain-Possessor).
22. Dewa Perbukitan Kaya-nu-hime-no-kami (Deity Thatch-Moor-Princess),
23. Nu-dzu-chi-no-kami (Deity Moor-Elder).
24. Ame-no-sa-dzu-chi-no-kami (Deity Heavenly-Elder-of-the-Passes)
25. Kuni-no-sa-dzu-chi-no-kami (Deity Earthly-Elder-of-the-Passes); next
27. Ame-no-sa-giri-no-kami (Deity Heavenly-Pass-Boundary),
28. Kuni-no-sa-giri-no-kami (Deity Earthly-Pass-Boundary)
29. Ame-no-kura-do-no-kami (Deity Heavenly-Dark-Door)
30. Kuni-no-kura-do-no-kami (Deity Earthly-Dark-Door)
31. Oho-tomato-hiko-no-kami (Deity Great-Vale-Prince)
32. Oho-tomato-hime-no-kami (Deity Great-Vale-Princess).
33. Tori-no-iha-kusa-bune-no-kami (Deity Bird's-Rock-Camphor-tree-Boat), nama lainnya Ame-no-tori-bune (Heavenly-Bird-Boat).
34. Oho-getsu-hime-no-kami (Deity Princess-of-the-Great-Food).
35. Hi-no-haya-yagi-wo-no-kami (Fire-Burning-Swift-Male-Deity), nama lainnya, is Hi-no-kaga-biko-no-kami (Deity Fire-Shining-Prince), atau nama lainnya Hi-no-kagu-tsuchi-no-kami (Deity Fire-Shining-Elder).
Tetapi ketika melahirkan dewa api, Kagu-tsuchi, tubuh Izanami terbakar dan menyebabkannya menderita sakit berkepanjangan. Selama ia sakit, ia masih terus melahirkan para dewa. Dewa-dewa yang terlahir disaat izanami sakit adalah :
1. Kana-yama-biko-no-kami (Deity Metal-Mountain-Prince)
2. Kana-yama-bime-no-kami (Deity Metal-Mountain-Princess).
Dua dewa tersebut terlahir dari muntah Izanami
3. Hani-yasu-biko-no-kami (Deity Clay-Viscid-Prince)
4. Hani-yasu-bime-no-kami (Deity Clay-Viscid-Princess).
Dua dewa tersebut lahir dari kotoran izanami
5. Mitsuhanome
6. Waku-Musu-bi-no-kami (Young-Wondrous-Producing-Deity)
Dua Dewa tersebut lahir dari urine izanami
Akhirnya Izanami meninggal karena luka bakarnya. Izanagi yang sedih, menangisi kematian istrinya. Air matanya menjelma menjadi dewi Naki-saha-me-no -kami (Crying-Weeping-Female-Deity). Izanagi kemudian mengubur jasad Izanami di Gunung Hiba, di perbatasan provinsi lama Izumo dan Hōki, dekat Yasugi, Prefektur Shimane.
Izanagi yang meratapi kematian istrinya akhirnya memutuskan pergi ke Yomi (neraka; tempat dimana orang yang mati membusuk. Saat orang yang mati tertelan ke dalam Yomi, maka mustahil untuk kembali ke dunia nyata). Izanagi langsung mencari Izanami ke Negeri Yomi. Di sana, Ia hanya bertemu dengan bayangan Izanami. Izanagi memintanya untuk kembali ke bumi bersamanya. Tetapi Izanami menolak dengan sedih dan berkata bahwa semuanya sudah terlambat. Dia sudah memakan makanan dari neraka dan sekarang ia menjadi satu dengan tanah orang mati. Dia tidak bisa lagi kembali ke bumi.
Akan tetapi Izanagi tidak percaya bahwa Izanami telah menjadi satu dengan Yomi. Di saat Izanami tertidur, dia mengambil sisir yang melilit rambut panjang Izanami dan membakarnya sebagai obor. Saat api menyala, Izanagi bisa melihat wajah Izanami, yang tadinya cantik dan anggun, ternyata sudah berbentuk onggokan daging busuk dan buruk rupa dengan belatung dan binatang menjijikkan lainnya merayapi tubuhnya. Izanagi terkejut dan berteriak ketakutan.
Izanagi lalu berlari kabur ke bumi meninggalkan istrinya. Izanami terbangun dan memanggil suaminya dengan sedih. Akan tetapi Izanagi tidak memperdulikan istrinya dan terus berlari. Izanami merasa dikhianati oleh reaksi izanagi yang meninggalkannya karena sosoknya yang buruk rupa. Lalu mengerahkan Yomotsu Shikome (perempuan busuk; salah satu makhluk Yomi) untuk memburu Izanagi dan membawahnya kembali pada Izanami.
Izanagi buru buru keluar dari pintu masuk dan mendorong sebuah batu besar dan menyegelnya untuk menutupi Yomotsuhirasaka (gua tempat masuk ke Yomi). Segel ini adalah tanda bahwa mereka bercerai. Izanami menjerit karena tidak mampu menembus batu itu, dan berkata pada Izanagi bahwa jika Izanagi meninggalkannya, dia akan membantai seribu orang tiap hari. Izanagi pun menjawab bahwa ia akan menciptakan seribu limaratus orang setiap harinya.
Cerita ini banyak dikaitkan dengan mitologi yunani Orpheus dan Eurydice
Continue Reading»